Kisah Santri Nurul Fikri yang selamat dari Tragedi Tsunami
Almarhum Bani Seventeen bersama sang istri. (Foto: Dok.iNews.id) |
Tsunami Selat Sunda telah menghancurkan pantai Banten dan Lampung Selatan. Rilis terbaru dari BNPB mencatat 429 orang meninggal, dan 1.485 orang menderita cedera pada Selasa sore (25/12/2018). Selain korban dan cedera, ribuan rumah dan hotel hancur akibat gelombang laut.
Di balik dahsyatnya tsunami Selat Sunda, ternyata ada satu keajaiban berkat kekuatan Ilahi. Ada satu kisah ramai di media sosial yang menyentak jiwa. Kisah ini juga banyak dibahas di kalangan santri dan para ulama.
Kelompok siswa NFBS Serang di sebuah resor tepat di pantai selamat dari kematian. Bahkan, beberapa meter dari lokasi mereka berada dalam keadaan rusak parah.
Pada saat itu, Sabtu (22 Desember 2018), kelompok Pondok Pesantren Serul Nurul Fikri (NFBS) yang dikenal sebagai Pesantren Ibnu Salam sedang dikarantina (sebelum berangkat ke Turki) di Resor Umbul Tanjung di Kabupaten Serang, Banten, yang berada di pantai.
Kisah Santri Nurul Fikri yang selamat dari Tragedi Tsunami
Seperti kisah yang tersebar di media sosial, Ustazah Ai Nur'aeni Lc mengisahkan, sore itu, thalibah (santri perempuan) telah menyaksikan dari lantai dua vila anak-anak Gunung Krakatau memancarkan api dan lahar. Thalibah khawatir tetapi kemudian kami melakukan kegiatan seperti biasa.
Thalib (siswa laki-laki) dan Thalibah terus menyimpan hafalan mereka disertai dengan suara dan getaran yang cukup terasa dari aktivitas anak Gunung Krakatau. Sekitar jam 9:30 pagi, setelah anak-anak menyelesaikan kegiatan Tahfizh, kami tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan mengikuti anak-anak Taliban yang bergegas berlari dari arah vila belakang karena mereka melihat ombak besar mencapai dinding penghalang di resor.
"Pada saat itu, thalibah cukup panik. Lami semua berkumpul di Musalla resort untuk terus mengenang dan terus mengawasi saat berkoordinasi," kata guru guru.
Sampai saat itu yang disampaikan oleh manajer resor, mereka siap membantu evakuasi ke daerah yang lebih tinggi dengan menggunakan mobil yang ada. Termasuk tamu mobil yang berniat bermalam di vila.
"Pada waktu itu kami hanya menemukan bahwa beberapa ratus meter sebelum daerah Umbul Tanjung dan setelah Umbul Tanjung meluap ke jalan-jalan, menghancurkan bangunan yang ada dan secara ajaib air hanya menyentuh perbatasan belakang Tanjung Umbul Villa dan tentu saja di Will Allah. Tuhan telah menyelamatkan kita, "kata Ustazah Ai Nur'aeni.
Guru melanjutkan, mereka akhirnya bisa melewati rute evakuasi ke perumahan warga dengan aman. Meski beberapa meter dari jalur evakuasi jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Dan qadarullah, Alhamdulillah, rute evakuasi ternyata berakhir di NFBS. Meskipun harus melalui jalan yang curam, jalan ini licin karena hujan dan hutan.
"Ya Tuhan, Tuhan menjaga kita mungkin karena pada saat itu kita menjaga salam-Nya. Ini baru di dunia, di akhirat, semoga Allah juga menjaga mereka yang menjaga interaksi mereka dengan Alquran," pungkasnya.
0 Response to "Kisah Santri Nurul Fikri yang selamat dari Tragedi Tsunami"
Posting Komentar